Proses Pertukaran Darah pada Kapiler
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
Bila
spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari
pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada
vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang
terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang
menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Bagian- bagian Darah
1. Sel darah merah (Eritrosit)
Bagian- bagian Darah
1. Sel darah merah (Eritrosit)
- bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
- Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm)
- tidak dapat bergerak.
- Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).
- Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
- Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
" Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru "Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah
(eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap.
Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian
dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan
dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama
kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang
keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc
darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan
memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian
juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya
berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh
perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat
pembuatan eritrosit terganggu.
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita
lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat
berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit
penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem
retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe;
sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding
usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di
seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh
masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah
akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang
biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah
untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah
leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang
dari 6000 disebut leukopenia.
Macam- macam leukosit meliputi:
a. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar
limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak
terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan
fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan
tubuh.
Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit,
fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat
bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik
sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung
muda.
b. Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang
kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak
bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.
- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya
teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar.
Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan
ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,
normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya
kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku
sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari
300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000
disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya
peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai
bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan
keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan
trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan
pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan
fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak
teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian
terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk
membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk
pembekuan darah.
C.b. Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,
merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah
merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media
transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau
organ.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma
darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang
terlarut di dalamnya.
Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
Arteriosklerosis
yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak
(kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid (lemak)
Pembentukan endapan lemak dalam arteri
Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
sumber :
e-dukasi.net PUSTEKKOM KEMDIKNAS
http://www.smallcrab.com/kesehatan/655-mengenal-secara-singkat-fungsi-dan-bagian-bagian-darah
sumber :
e-dukasi.net PUSTEKKOM KEMDIKNAS
http://www.smallcrab.com/kesehatan/655-mengenal-secara-singkat-fungsi-dan-bagian-bagian-darah